Kesadaran Diri dan Penilaian Diri:

Local photo (2024) ilustrasi


Membangun Pandangan Internal Locus of Control melalui Introspeksi dalam Konteks Keagamaan

By. Eep Saepul Hayat 


Pemahaman yang relevan dalam konteks ini dapat dilihat melalui lensa psikologi agama dan konsep locus of control. Salah satu pemikir yang terkait dengan konsep locus of control adalah Julian B. Rotter, seorang psikolog Amerika yang mengembangkan teori locus of control pada tahun 1954.

Menurut teori locus of control, individu memiliki kecenderungan untuk menginternalisasi atau mengexternalisasi kontrol atas kejadian dalam hidup mereka. Individu dengan internal locus of control cenderung percaya bahwa mereka memiliki kendali dan tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri, sementara individu dengan external locus of control cenderung percaya bahwa kehidupan mereka ditentukan oleh kekuatan atau keadaan di luar kendali mereka.

Dalam konteks merasa berjasa dengan keislaman, individu yang merasa berjasa mungkin memiliki kecenderungan external locus of control. Mereka cenderung memandang keislaman mereka sebagai suatu kontribusi yang membuat mereka merasa memiliki pengaruh atau kekuatan dalam hidup orang lain atau dalam diri mereka sendiri.

Namun, dalam ayat Al-Qur'an "Janganlah kamu merasa berjasa padaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat padamu dengan menunjukkan kamu pada keimanan, jika kamu orang yang benar.” (Alhujurat: 17), Allah menegaskan bahwa keimanan dan nikmat Islam adalah anugerah-Nya yang diberikan kepada kita. Allah adalah sumber segala kebaikan dan kekuatan sejati. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki persepsi yang benar terkait dengan hal ini.

Dalam pemahaman yang benar, kita menyadari bahwa agama dan Al-Qur'an adalah bentuk anugrah dan kasih sayang Allah yang diberikan untuk kebaikan kita, bukan untuk kepentingan atau kebanggaan diri sendiri. Kita juga memahami bahwa pemahaman dan praktik agama yang benar adalah tanggung jawab kita untuk mempelajari dan mengamalkannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Dengan memperoleh pemahaman yang tepat tentang locus of control dalam konteks keimanan dan agama, kita dapat lebih menghargai nikmat Allah, menjalankan agama dengan niat yang tulus, dan mencari petunjuk serta bimbingan-Nya dalam menjalani hidup kita sebagai seorang muslim.


Sumber pustaka yang dapat digunakan untuk lebih memahami konsep locus of control dan psikologi agama adalah:

1. Rotter, J. B. (1954). Social learning and clinical psychology. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

2. Saritoprak, Z. (2014). The Role of Locus of Control in Psychological and Religious Well-being: A Study with Turkish University Students. Archive for the Psychology of Religion, 36(3), 361-379.

3. Hill, P. C., & Pargament, K. I. (2003). Advances in the conceptualization and measurement of religion and spirituality: Implications for physical and mental health research. American Psychologist, 58(1), 64-74.

No comments

Powered by Blogger.